Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Salam blogger… Kesenian kuda lumping atau biasa disebut jaran kepang (ebeg) adalah sebuah kesenian tradisional yang berasal dari pulau Jawa, kesenian kuda lumping itu sendiri adalah sekelompok prajurit yang menari di atas kuda yang terbuat dari anyaman bambu yang dihiasi dengan rambut tiruan yang terbuat dari serabut pohon aren atau biasa disebut dug atau sejenisnya yang digelung (kepang).
Dalam pembahasan tentang kuda lumping kali ini akan dibahas suatu kesenian tradisional kuda lumping Trida Aji Kusuma Jalan 26 Desa Perintis kecamatan Rimbo Bujang Kab.Tebo Provinsi Jambi.
Dalam pembahasan tentang kuda lumping kali ini akan dibahas suatu kesenian tradisional kuda lumping Trida Aji Kusuma Jalan 26 Desa Perintis kecamatan Rimbo Bujang Kab.Tebo Provinsi Jambi.
Sejarah singkat kesenian tradisional kuda lumping Trida Aji Kusuma adalah kesenian tradisional dari pulau jawa khususnya jawa tengah daerah Banyumas yang diambil dan dibentuk pada tahun 2001, nama Trida Aji Kusuma sendiri diambil dari pecahan kesenian kuda lumping sebelumnya yaitu Trida Mas.
Kesenian kuda lumping Trida Aji Kusuma adalah sekelompok paguyuban yang dibentuk oleh:
Ketua : Alm sahiril dan Sunadi
Sekretaris : A.Riyansyah
Bendahara : Suripto
Tarian kuda lumping ini biasa diiringi beberapa alat musik tradisional seperti:
1. Gamelan
2. Gong
3. Kenong
4. Kendang
Kostum yang digunakan dalam pertunjukan kuda lumping biasanya pakaian yang menyerupai seorang prajurit dengan hanya memakai baju dalam (singlet) pada bagian bawah menggunakan celana pendek sampai bawah lutut yang dihiasi dengan warna warni kain bermotif batik dan selendang, untuk bagian kepala menggunakan mahkota dan aksesoris pendukung.
Dalam melakukan tarian kuda lumping biasanya diiringi dengan nyanyian-nyanyian yang dibawakan oleh seorang yang biasa disebut sinden, tarian kuda lumping bagi masyarakat biasanya untuk hiburan dan ritual adat. Tari kuda lumping ini merefleksikan semangat sebuah pasukan berkuda dari sebuah kerajaan, hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif melalui kibasan anyaman bambu yang berbentuk kuda.
Dalam pertunjukannya tarian dibagi 3 bagian, tarian awal atau tarian pembuka adalah tarian yang disebut dengan tarian Eling-eling dan selanjutnya dilanjutkan dengan tarian Barongan, sebagai tarian inti adalah tarian bajing loncat.
Dalam tarian inti selalu diwarnai dengan adanya kesurupan (kerasukan) oleh para penari, karena kuda lumping biasanya identik dengan pemanggilan roh halus (indang) yang sengaja dipanggil untuk meramaikan pertunjukan yang dilakukan oleh seorang pawang. Seorang pawang adalah orang yang bertugas memanggil, menyembuhkan para penari yang kesurupan, biasanya pawang dikenali kehadirannya melalui baju yang dipakai serba hitam dan memakai ikat kepala.
Itulah sedikit pengenalan tentang kesenian tradisional kuda lumping Trida Aji kusuma, mari kita lestarikan budaya Indonesia… Terima kasih.
Posting Komentar