Sobat JalurAktif.com, industri makanan adalah industri yang terkait dengan ketersediaan makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi manusia, sedangkan industri kesehatan adalah terkait ketersediaan obat-obatan, untuk mencegah, menyembuhkan, dan memulihkan dari penyakit. Produk kesehatan ada yang masuk pada area industri makanan dan ada juga yang masuk pada area industri kesehatan. Makanan fungsional termasuk pada kategori industri makanan, sedangkan suplemen kesehatan masuk pada kategori industri kesehatan.
Makanan fungsional pada kategori industri makanan, tetapi di BPOM masuk pada kategori Pangan Khusus (PK), sebab makanan fungsional mempunyai efek/klaim khusus. Perizinannya juga sedikit berbeda dengan makanan bisa, dan termasuk pada kategori high risk (beresiko tinggi), sehingga saat inspeksi ke tempat produksi, BPOM akan memastikan bahwa line produksi dan hal lainnya sesuai dengan aturan Cara Pengolahan Makanan yang Baik (CPPB)
Makanan fungsional dibedakan dari suplemen atau obat berdasarkan penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Bila fungsi obat terhadap penyakit bersifat kuratif, maka makanan fungsional lebih bersifat pencegahan terhadap penyakit. Berbagai jenis makanan fungsional telah beredar di pasar, mulai dari produk susu probiotik tradisional seperti yoghurt dan kefir, sampai produk susu rendah lemak siap dikonsumsi yang mengandung serat larut. Juga produk yang mengandung ekstrak serat yang bersifat larut guna menurunkan kolesterol dan mencegah obesitas. Untuk minuman telah tersedia berbagai minuman yang berkhasiat menyehatkan tubuh yang mengandung komponen aktif rempah-rempah, seperti kunyit asam, minuman sari jahe, sari temulawak, beras kencur, serbat, dan bandrek.
Walaupun mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan manusia, makanan fungsional tidak dikategorikan pada obat, sehingga bentuknya tidak berbentuk tablet, kapsul atau serbuk obat. Makanan fungsional tetap berbentuk makanan, maupun minuman, tanpa ada dosis penggunaannya.
Bila obat berfungsi untuk mengobati suatu penyakit, maka makanan fungsional lebih berfungsi pada pencegahan, penurunan, dan/atau perlambatan terhadap suatu penyakit.
Jadi, pada makanan fungsional tidak boleh disebutkan mengobati.

Posting Komentar

 
Top