Eco-drivig dapat menghemat konsumsi BBM hingga 5 - 10%, pengurangan emisi gas buang, pengurangan polusi suara, dan pengurangan resiko kecelakaan di jalan raya. Eco-driving sangat mudah mempelajarinya, akan tetapi akan sangat sulit melakukannya.
Berikut beberapa contoh tindakan yang harus diterapkan agar tercapai eco-driving, antara lain:
- Mengemudi dengan kecepatan optimum, yaitu kecepatan dengan batas maksimum 50 km/jam. Hal ini karena pada kecepatan 60 km/jam ke atas, diperlukan BBM tambahan. Misalnya, pada kecepatan 80 km/jam, diperlukan BBM tambahan 15%. Begitu juga, pada kecepatan mencapai 100 km/jam, diperlukan BBM tambahan 35%.
- Mengemudi dengan kalem. Artinya, jangan melakukan akselerasi atau perlambatan (pengereman) secara tiba-tiba.
- Cek tekanan angin ban mobil. Jika tekanan kurang maka dibutuhkan energi yang lebih banyak untuk bergerak. Ban yang kurang angin menambah konsumsi bensin sampai 3% dan menambah emisi gas sampai 5%, juga dapat membahayakan pergerakan mobil.
- Mematikan mesin kendaraan saat berhenti lebih dari 30 detik. Menyalakan mesin kembali, ternyata lebih sedikit menghabiskan energi dibanding dengan mesin dibiarkan menganggur selama 10 detik.
Posting Komentar