Sobat super aktif dimanapun berada, bila kita perhatikan dengan seksama, faktor-faktor objektif yang melatarbelakangi keberhasilan dakwah Rasulullah SAW telah banyak dikemukakan oleh para pengamat sosial-keagamaan. Terdapat bukti historis yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa tidak ada variabel yang sangat spesifik yang menjadi penyebab keberhasilan Rasulullah SAW. Instrumen dan lingkungan sosialnya bahkan tidak cukup kondusif untuk melahirkan perubahan. Tetapi, bila kita cermati faktor subjektifnya, maka kita akan menemukan variabel pengikatnya yang cukup dapat diperhitungkan untuk menciptakan perubahan yang signifikan. Yang paling utama adalah syakhshiyyah (kepribadian) beliau sebagai da'i. Baiklah saya akan menjelaskan tentang kebenaran apa yang telah di perjuangkan beliau dan bantuan serius dari kalangan sahabat-sahabat dan para pengikutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW diantaranya sebagai berikut:

6 Faktor Keberhasilan Dakwah Rasulullah SAW

1). Niatnya Sangat Ikhlas, Jiwanya Murni

Nabi Muhammad SAW berjuang bukan untuk kepentingan pribadinya, akan tetapi semata-mata hanya untuk menolong agama Allah SWT, karena bila menolong agama Allah beliau yakin bahwasannya Allah pun akan menolongnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya: "hai orang-orang yang beriman, kalau kamu menolong Allah, maka Allah akan menolongmudan memantapkan langkahmu". (QS. Muhammad:7)

2). Nabi Muhammad SAW Tidak Senang Hidup Bersenang-senang

Jelaslah bahwa dalam kehidupan beliau sebagai berikut:
A). Tidak sempat bermanfaat-manja bahkan tidak suka dimanjakan,
B). Ketika hidup dalam asuhan pamannya, ia memilih sebagai anak gembala, karena lebih senang menerima upah dari pada hidup menggantungkan diri ke orang lain
Sebagaimana sabda Nabi yang artinya: "sebaik-baik usaha adalah usaha seseorang laki-laki dengan tangannya sendiri".

3). Sangat Sopan Santun dan Sangat Pemalu

Pada usia remaja semua penduduk Mekah menyebutnya Al-amin (orang yang sangat dipercaya). Ia sangat dipercaya, menghormati orang tua, mengasihi anak-anak dan pandai menghargai teman sebaya. Ia pun sangat pemalu dalam berbuat dosa, sehingga beliau pernah bersabda yang artinya: "Malu (berbuat dosa) adalah sebagian daripada Iman".

4). Mencintai Hidup Sederhana

Pernah suatu ketika malaikat Jibril menanyakan pada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Muhammad apakah engkau ingin kaya raya seperti Nabi Sulaiman atau hidup miskin seperti Nabi Ayub". Nabi Muhammad menjawab bahwa ia tidak ingin hidup seperti Nabi Sulaiman ataupun seperti Nabi Ayub, ia lebih suka hidup sederhana dimana makan sehari dan lapar sehari, sehingga sewaktu kenyang dapat bersyukur dan diwaktu lapar dapat berpuasa. Akhirnya Malaikat Jibril seraya mengangkat kedua tangan dan berdoa kepada Allah, "Ya Allah jadikan kehidupan Muhammad dan keluarganya dalam keadaan sederhana".

5). Tidak Pendendam

Nabi Muhammad terkenal memiliki sifat yang mulia yaitu Lapang Hati (toleran) bahkan kepada orang-orang yang memusuhi dan menyakitinya.

6). Tidak Pernah Melupakan Jasa Orang Lain

Beliau tidak pernah melupakan jasa orang lain sekecil apapun yang diterimanya, baik moril maupun materil, tak pernah dilupakannya sampai akhir hayat, sehingga beliau pernah bersabda yang artinya: "Barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia berarti tidak bersyukur kepada Allah". Sebaliknya, ia tidak pernah mengingat-ingat kembali sesuatu yang telah diberikan kepada siapapun, dan ia memberi tanpa pamrih.

Dari sifat-sifat diatas, ia juga tidak pernah berdusta (sidiq), pandai menyampaikan apa yang perlu disampaikan (tabligh), dapat dipercaya (amanah) dan cerdas menanggapi semua persoalan (fatimah). Mudah-mudahan menjadi inspirasi dalam berjuang menghadapi segala macam persoalan di dunia. Amin Ya Robbal Alamin. Salam Super Aktif,,,!!!

Posting Komentar

 
Top