Sobat JalurAktif.com, tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. 
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap produksi, pada limbah berbahan alami proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme, contohnya pada penggunaan material kulit jagung, proses pembahanan pada limbah kulit jagung harus dilakukan dengan tepat agar produk yang dihasilkan awet dan tahan dari mikroorganisme. kulit jagung yang digunakan adalah bagian dalam, pada proses ini kulit jagung bagian luar dipisahkan dengan kulit jagung bagian dalam, lembaran-lembaran kulit jagung bagian dalam dikeringkan selama 2-3 hari, kulit jagung yang sudah kering biasanya kusut dan tidak rata permukaannya.

Apabila diperlukan bahan baku lembaran yang rata, kulit jagung dapat disetrika atau dipress dengan menggunakan panas, kulit jagung yang sudah dikeringkan siap dibentuk menjadi produk hiasan. Pewarnaan kulit jagung dapat dilakukan pada tahap pembahanan ini, pada kulit jagung pewarnaan dilakukan dengan merebus kulit yang sudah dikeringkan dengan pewarna tekstil, setelah pewarnaan kulit jagung selanjutnya dikeringkan dan kemudian siap dibentuk.

Pembahan pada limbah botol plastik terdiri atas proses pencucian botol dan melepaskan label yang melekat pada botol tersebut. Pembahanan pada tulang adalah proses perebusan, pembersihan, dan penjemuran tulang, hingga tulang siap untuk memasuki tahap pembentukan, yaitu pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan.

Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan, pembentukan bahan baku tergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat dapat dikelompokkan menjadi material solid dan tidak solid (lembaran dan serat). Material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat dibentuk dengan cara dipotong, dipahat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Material solid juga dapat disusun dan direkatkan dengan bantuan lem, material berupa lembaran atau serat dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dirakit atau dirangkai, dan direkatkan dengan bantuan lem.

Tahap berikutnya adalah perakitan dan finishing, perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri atas beberapa bagian, perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung seperti lem, paku, benang, tali, atau teknik sambungan tertentu.

Tahap terakhir adalah finishing, finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan kedalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

Posting Komentar

 
Top