Jaluraktif.com - Berikut alur proses pengolahan makanan herbal dari tahapan awal sampai tahapan terakhir, selengkapnya di bawah ini:
1) Pembuatan resep
Bahan baku yang digunakan dapat berupa bahan segar atau bahan kering. Untuk mempersiapkan bahan baku perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a) Identifikasi Bahan baku
· Pastikan kebenaran morfologi tanaman/bahan baku yang akan digunakan. Banyak tanaman yang memiliki nama yang sama, tetapi secara morfologi berbeda, apabila masih belum yakin carilah referensi pendukung yang bisa dipercaya misalnya monograp yang tertera pada MMI atau FI atau ditanyakan pada orang yang mengetahuinya.
· Bagian tanaman yang akan digunakan perlu ditinjau ulang secara morfologi apakah sudah benar, artinya harus dipastikan yang akan digunakan daun, batang, rimpang, akar, buah, atau yang lainnya.
· Di samping bagian tanaman, perlu diperhatikan ramuan tersebut menggunakan bagian yang sudah tua atau yang masih muda. Batang atau kulit batang, buah atau biji, umbi atau akar. Buah yang muda banyak mengandung tanin. Buah yang cukup tua, tetapi masih segar, taninnya sudah berkurang berubah menjadi zat lain. Daun yang masih muda mempunyai kandungan kimia yang berbeda dengan yang tua, umbi, rimpang atau akar.
b) Sortasi (pemilahan) bahan baku
Bahan baku yang digunakan sebaiknya disortasi (pemilahan). Bahan yang sudah busuk harus dipisahkan, kotoran seperti tanah, bagian tanaman lain yang terikut harus dibuang. Setelah disortasi, bahan yang kotor dicuci terlebih dahulu. Jika diperlukan, bahan baku dikupas atau dipotong sesuai keperluan.
Bahan baku yang sudah bersih dan ukurannya sudah sesuai, siap untuk diramu sesuai dengan keperluan.
Air yang digunakan dapat menggunakan air bersih atau air minum (air matang atau melalui penyaringan).
c) Peralatan
Peralatan yang digunakan hendaknya yang tidak bereaksi terhadap bahan pada saat proses pembuatan. Alat yang digunakan sebaiknya terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan kontaminasi dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Logam, seperti besi, tembaga, dan timah sebaiknya dihindari. Alat dari gelas, logam tahan karat, kayu, dan panci yang dilapisi email dianjurkan untuk dipakai.
d) Penimbangan dan Pengukuran
Bila kesulitan untuk memperoleh takaran yang sering digunakan di apotek atau di rumah sakit dapat menggunakan ukuran yang sering digunakan di rumah tangga, seperti sendok dan gelas. Pada umumnya timbangan dapur dapat digunakan namun demikian pemakaian gelas ukur akan lebih baik hasil penakarannya. Satuan ukuran gram atau liter lebih mudah dan lebih sering digunakan daripada menggunakan satuan ukuran lainnya (seperti: jumput, tangkep,ruas dan lain- lain yang kurang standart)
Catatan: Apabila kita mendapatkan kesulitan dalam menimbang jumlah bahan yang sedikit misalnya 10 gram sedangkan kita tidak punya timbangan dengan skala tersebut maka yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
Ambil bahan dan lakukan penimbangan dengan skala yang lebih besar misalnya 20 gram, kemudian hasil penimbangan dibagi dua.
e) Pengolahan
Proses pengolahan makanan (nasi herbal, lauk pauk herbal, cemilan herbal) dengan acuan resep dan memperhatikan karakteristik bahan.
f) Pengemasan/Penyajian
Agar lebih menarik konsumen dan pengguna, hasil pengolahan harus dikemas semenarik mungkin dan cara menghidangkan memperhatikan kebutuhan konsumen.
Posting Komentar