Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Makanan Herbal Lengkap dengan penjelasannya
Jaluraktif.com - Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi makanan herbal antara lain:
1) Bahan baku
2) Air
3) Alat yang digunakan untuk memasak
4) Bobot dan takaran
5) Proses memasaknya
6) Kebersihan lingkungan
7) Pengemasan / penyajian
Cara membuat makanan herbal sangat sederhana, dan dapat dibuat sendiri. Cara tersebut ternyata dapat dipraktikan dengan mudah, karena bahan bahan yang digunakan mudah didapat serta proses pembuatanya yang sederhana.
Meskipun demikian harus memperhatikan beberapa teknik dan faktor yang mempengaruhi antara lain:
1) Bahan baku
Dibutuhkan pengetahuan tentang bahan tanaman, sayuran dan bumbu herbal, yang digunakan adalah bagian tanaman (akar, batang , daun, umbi, bunga dan buah) atau seluruh tanaman yang masih segar dan dicuci dahulu sebelum digunakan. Pilih tanaman, atau bagian tanaman yang tumbuh subur, dalam keadaan utuh, tidak dimakan serangga atau ulat dan tidak busuk atau layu. Bahan segar berupa sayuran, dan bumbu, dan produknya berupa tepung, beras, dll.
Bila menggunakan bahan yang sudah kering, pilih yang belum bercendawan dan dimakan serangga. Sebelum digunakan dicuci terlebih dahulu.
2) Air
Gunakan air bersih untuk mencuci bahan yang akan digunakan dan untuk membuat ramuan. Pembuatan obat herbal yang tidak membutuhkan pendidihan atau dimasak harus menggunakan air masak.
3) Alat yang digunakan
Peralatan yang ada didapur seperti pisau, telenan, panci, parut, wajan, sendok, baskom, ember dll dapat digunakan untuk memasak makanan herbal . Peralatan harus dicuci bersih sebelum digunakan dan setelah digunakan, sehingga tidak tercampur dengan bahan masakan, khususnya yang berasal dari hewan. Untuk merebus bisa menggunakan panci yang dilapisi email atau menggunakan kuali/periuk dari tanah liat. Jangan menggunakan panci yang terbuat dari kuningan atau besi untuk menghindarkan timbulnya endapan, konsentrasi larutan yang rendah, timbulnya racun, atau efek samping lain akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan herbal.
Sebelum memproses membuat makanan/meramu, cuci tangan sampai bersih, siapkan bahan, dan letakkan pada wadah yang bersih. Pastikan bahwa telah diketahui resep cara memasaknya yang akan dibuat (bila perlu melihat catatan).
4) Bobot dan takaran
Untuk mengukur bobot/takaran dapat digunakan peralatan dirumah tangga, misalnya gelas, cangkir, sendok, jari, helai, dan lain-lain. Bobot dan takaran sesuaikan resep yang telah diketahui
5) Cara Memasak
Untuk merebus bahan/ramuan segar maupun kering, perlu diperhatikan hal berikut:
a) Bahan yang terlalu tebal seperti rimpang, batang dipotong-potong tipis terlebih dahulu sesuai tujuan atau resep menu
b) Masukkan bahan ke dalam wadah dan masukkan air sampai bahan terendam (sesuai takaran) dan nyalakan api. Api dapat kecil atau besar sesuai kebutuhan. Obat yang bersifat tonik biasanya direbus dengan api kecil sehingga bahan aktif dapat secara lengkap dikeluarkan ke dalam air rebusan.
c) Bila tidak ada ketentuan lain maka perebusan dianggap selesai bila air rebusan tersisa setengah dari jumlah air semula
d) Jika ramuan terdiri dari banyak bahan yang keras seperti batang, biji, maka perebusan dianggap selesai bila air tersisa sepertiganya.
6) Kebersihan herbal
Dalam meramu makanan, sudah tentu harus diperhatikan segi kebersihannya. Tanaman obat yang akan digunakan sebaiknya dicuci dengan air matang. Baik bahan – bahan makanan maupun perlengkapan yang akan digunakan, hendaknya dicuci bersih dan tidak berkarat. Begitu juga alat yang dipakai untuk memeras atau menyaringnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengindari adanya kotoran cacing, bakteri, virus, atau kotoran tikus yang menempel dan dapat menyebabkan penyakit leptospirosis.
7) Pengemasan/Cara menghidangkan
Untuk mendapatkan dan menambah daya tarik konsumen, maka produk pengolahan makanan perlu dikemas dengan baik dan semenarik mungkin.
Posting Komentar